Asik
Sepertinya aku butuh yang asik, untuk menjalani hidup yang singkat ini.
Butuh orang yang membuatku hidup ketika berdiskusi dengannya, membuat ideku mengalir lancar dan perasaanku terungkapkan tanpa merasa tidak didengar.
Asik. Membuat ibadah menjadi sesuatu yang ringan dan sepenuh hati dilakukan. Membuat hidup bahagia dijalani meskipun tengah mendayung dalam badai. Membuat aku mensyukuri setiap hari yang dilewati. Membuatku menjadikannya tempat mencari pahala. Asik, kan?
Bisa request ga ya cari pahalanya kaya apa? Yg pemahaman agamanya lebih tinggi. Karena dilema seperti Asiyah itu sepertinya sulit. Kalau kaya Aisyah atau Khadijah aja gmna Ya Allah? setangguh punggung Khadijah yang ingin menopang kebutuhan dakwah, atau sehangat Aisyah yang dispesialkan Rasulullah. Kalau kaya Hajar tu keknya sulit deh, tapi tulus banget itu hatinya :”). Apalagi kaya Sarah, tabah banget :”). Kaya Umar dan istrinya mungkin deh.. Kayanya asik. Gimana coba rasanya didenger dan dipahami juga dituruti oleh seseorang yang sifatnya dominan, terbuka, tegas. Tapi jadi Aisyah kayanya enak ya, belajar dan bahagia, disayang dengan lembut.. Spesial aja keliatannya.
Ada satu manusia yg asik, yang selalu nyambung dan terbuka sekaligus misterius, entah padaku saja atau dia melakukannya pada banyak orang. Tapi aku menemukan sifat dia yang sangat emosional. Padahal aku sungguh tidak ingin menemukan kualifikasi itu. Kemampuanku “menangani” orang-orang yg ga stabil emosinya emang agak teruji sih, cukup sering. T-tapi.. kalau untuk seumur hidup hmmm.. ._.
Yaa berdoa aja semoga manusia itu berubah dalam satu hingga dua tahun ehe.
Setelah sharing sama shafi, rasanya lega dan tenang.. bukannya harusnya malu ya? tapii entah. Semoga Allah beri ketenangan selalu.. rasa yakin atas setiap hal yang sudah dituliskan olehNya.