Beginilah Cara Koma Bekerja

Invisible Adventure
2 min readFeb 28, 2021

--

google

Pagi ini aku dihadapkan pada suatu perbedaan pendapat yang menggelitik. Dari seluruh peserta yang ada, ada satu orang dalam ruang diskusi itu yang bertanya mengenai hal yang ditetapkan oleh panitia sebagai sesuatu yang rutin, laporan amal harian. Aku saat itu paham maksud dari orang itu. Dia tidak ingin mengerjakan sesuatu yang rutin tersebut karena menurutnya itu akan mencederai ketulusan dan keikhlasan seseorang dalam beramal. Disisi lain, akupun paham maksud panitia membuatnya demikian adalah untuk menjadi arena latihan dan membentuk pembiasaan.

Namun sesuatu yang lucu terjadi. Di tengah adu argumen tersebut, si penanya masih menggunakan kalimat “tolong dijelaskan, barangkali pemikiran saya yang keliru”. Dari situ saja aku sudah bisa menilai, dia bukan keras kepala. Dia hanya belum tahu. Pemahamannya belum sampai pada suatu titik. Pemahamannya masih dalam tanda koma. Tetapi pemikiran itu sudah diluruskan dengan cara yang amat sangat halus oleh seorang temanku, terpukau aku dibuatnya.

Tetapi, si penanya juga mengajarkanku sesuatu hari ini. Seakan-akan dia dipilih untuk membuka mataku saat ini. Dia seakan tengah memainkan peran sebagai guruku hari ini. Dia menunjukkan bahwa pemahaman manusia memang belum sempurna, maka dari itu benar dan salah akan selalu menjadi relatif di mata manusia. Maka manusia tidak akan berhenti belajar dan memahami.

Bukankah seharusnya begitu? Memosisikan diri kita selalu dalam tanda koma. Yaa.. beginilah cara koma bekerja. Menjadikan setiap orang tidak pernah berhenti belajar. Bahkan hanya dengan mendengarkan orang lain pun kita sudah menemukan guru terbaik saat itu. Terima kasih sudah bertanya, kini saya mengerti untuk apa tanda baca koma diciptakan. Untuk memberi jeda, untuk membuat kita semua berhenti sejenak dalam membaca namun setelahnya ada bacaan lain yang lebih panjang. Untuk membuat pemahaman kita terlengkapi, dan membuat pemahaman baru yang lebih luas.

Ah ya, mengenai amal harian yang dilaporkan. Koma juga bekerja dengan luar biasa disini. Bisa jadi seseorang enggan untuk melaporkan amal harian. Wajar saja, mungin karena memang tidak terbiasa. Tetapi jika kita mengerti efek dari sebuah koma yang dikalikan pada sebuah bilangan yang besar, kita akan paham maksudnya.

#30DWCJilid28
#Day28

--

--

Invisible Adventure
Invisible Adventure

Written by Invisible Adventure

0 Followers

read more, know more

No responses yet