Bercermin padanya

Invisible Adventure
2 min readNov 8, 2024

--

dari google

Manusia baik yang aku kenal dengan dekat, terimakasih masih ada dalam ruang edarku saat ini.

Aku bertemu dengannya dalam sebuah wadah kebaikan. Lalu pertemuan itu berulang pada wadah kebaikan lainnya yang kami ikuti kembali. Dia mengisi banyak ruang dan akupun demikian, kami punya wadah-wadah yang kami jalani masing-masing dan beberapa sempat bersinggungan. Tahun demi tahun berlalu dan amanah demi amanah membuat kami bertemu, hingga sampai pada amanah besar yang cukup intens membuat kami berinteraksi sepanjang tahun. Lalu berlanjut di tahun selanjutnya dan selanjutnya. Hingga kelulusan tiba, perpisahan dan fase kehidupan selanjutnya dilalui.

Aku melihatnya seperti sebuah mata air yang terus mengalirkan semangat, tidak berhenti berkarya, terus bergerak dan bahagia dengan hidupnya. Akupun bahagia dengan hidupku, mencoba ruang-ruang baru dan berkarya. Hingga akhirnya aku sempat terjatuh dan kehilangan diriku, lalu kucari serpihan diriku pada orang lain. Salah satunya dirinya. Dan lalu dia merefleksikan diriku dengan sangat jelas, mencerminkan diriku dengan sangat indah hingga aku mencintai diriku sendiri. Aku benar-benar menyayangi dan menerima diriku pada fase yang seperti ini.

Aku seakan menemukan tempatku berbicara, tempatku didengar. Tempat berbagi semangat yang tulus. Kurasakan kehangatannya, perhatiannya, kasih sayangnya, aku bersyukur sekali menjadi temannya.

Hingga suatu hari dia berbagi perasaannya padaku, dia membagi bebannya. Jujur aku ingin menangis mendengarnya, seseorang sebaik dia melalui hal itu. Berjuang seperti itu.

Sudah, itu saja sebenarnya. Dia mendengarkanku bercerita, aku mendengarkannya bercerita. Tetapi kemarin hatiku resah, aku takut kehilangan kebaikannya sebagai teman. Aku takut hormon tubuhku menginginkan kondisi ini tidak berhenti disini. Aku tahu, aku sadar sekali jika kubiarkan ini mengalir, bisa saja kita mempertaruhkan sesuatu yang besar dan aku tidak bisa, aku tidak mau melakukannya. Jadi biarlah, kutitipkan dirinya pada Allah yang maha menjaga, kutitipkan hatinya yang tulus itu dalam penjagaanNya, semoga Allah berikan yang terbaik untuknya. Juga untukku. Jagalah kami ya Allah, kami hanya hamba-hambaMu yang lemah.

--

--

Invisible Adventure
Invisible Adventure

Written by Invisible Adventure

0 Followers

read more, know more

No responses yet