Berlayarlah dengan bekal yang cukup

Invisible Adventure
2 min readJan 10, 2021

--

dari sini : EL ALEPH Yacht Charter Price — Konjo Boat builders Luxury Yacht Charter (yachtcharterfleet.com)

Seseorang pergi, berlayar. Aku bak terjebak dalam pulau, yang ditinggal di belakang. Meski akupun tahu, laut bisa berbaik hati membawanya kembali.

=========================================

Intronya selesai. Yang ingin kuceritakan adalah seseorang dibalik kemudi kapal layar yang luar biasa keren itu.

Kamu tahu, pertemuan-pertemuan di dunia ini memang tidak bisa direncanakan kapan awal dan kapan ujungnya. Juga tidak bisa ditahan berlama-lama atau menetap lebih lama jika memang bukan jalannya. Sekeren apapun kapal berlabuh, tetap saja dia akan pergi setelah menurunkan muatan. Dan seharusnya itu bisa diterima, seharusnya itu bisa diterima, diambil pelajaran. Bahwa pertemuan itu bukan untuk dimiliki selamanya.

Aku beruntung. Sangat beruntung, bertemu kapal yang berlabuh dengan indah. Ukirannya sungguh menawan hati, juga caranya berlayar membelah tenangnya laut biru. Meskipun itu tidak bertahan lama. Memang cukup kunikmati, cukup sekali bahkan. Ketika mulai terlena, sudah ada sirine peringatan bahwa kapal akan kembali berkemas. Secepat itu. Semudah itu. Merapikan seluruh isi hati, menata banyak sekali dekorasi dan ruang untuk disinggahi, membangun pelabuhan yang lebih megah untuk kapal berlabuh, tapi ternyata bukan kapal itu sendiri yang akan berlabuh disana.

Tapi aku lebih beruntung, setelah tangisanku mengering, yang terlihat adalah ketenangannya berlayar menjauh. Pergi. Dengan anggun dan tetap memesona. Bercahaya. Seakan hangatnya tidak akan berkurang meskipun jaraknya kian jauh. Seakan pulau yang dia singgahi akan tetap jaya dan makmur setelah ia pergi. Aku beruntung, karena kepergiannya membuatku melihat banyak sekali peluang untuk bertemu kapal-kapal baru dengan cara yang lebih indah. Menyikapi nahkoda-nahkoda baru yang lebih berani dan bijaksana. Muatan barang baru yang lebih berguna. Mungkin juga nantinya akan ada kapal yang benar-benar menetap dan membangun armada yang lebih besar disini, denganku, di pulau yang sepi. Mungkin nanti, nahkodanya akan turun dan ia berladang di kebunku. Menjadikanku ladang pahalanya.

Nahkoda baik nan bijak itu pergi, menjemput bidadari tanah kelahirannya. Menyisakan aku yang tersedu-sedu dibawah pohon kelapa yang rindang. Nahkoda sabar itu pergi, setelah ia menata hatiku begitu apik. Menyiapkan kursi terbaik yang nyaman untuk diduduki, tapi bukan olehnya. Nahkoda yang dari matanya memancarkan kepedulian itu, seakan-akan membuatku tetap merasa bahwa dirinya selama ini selalu sama, dan akan tetap menjadi seperti dirinya, nahkoda bijak yang diam. Nahkoda itu, mempersilahkan nahkoda lain untuk mengunjungiku di pulau ini. Baik sekali bukan?! Mempersilahkan aku untuk memiliki cerita luar biasa lainnya, meskipun bukan dengan dirinya.

Ah, pokoknya dia baik sekali. Kulambaikan tanganku padanya, meskipun dia belum sampai, setidaknya dia masih melihatku baik-baik saja. Selamat berlayar, nahkoda. Berlayarlah dengan bekal yang cukup.

Berlayarlah dengan sisa kenangan yang cukup, kutangisi dengan cukup, kusenyumi dengan cukup.

--

--

Invisible Adventure
Invisible Adventure

Written by Invisible Adventure

0 Followers

read more, know more

No responses yet