Binar Matanya

Invisible Adventure
1 min readMar 1, 2021

--

Kamu tahu? Satu-satunya alasanku menganggukkan kepala untuk menyetujui keputusan besar itu hanyalah karena binar yang kulihat di mata itu. Mata yang selama aku hidup sepertinya jarang sekali kulihat binar itu. Kini, di depan mataku sendiri, mereka berdua menunjukkan binar di matanya.

Kamu tahu? Kamu tidak pernah tahu rasanya. Lebih baik tidak berharap daripada mengetahui bahwa dibentak adalah sesakit ini rasanya.
aku tidak mengerti, sungguh tidak mengerti. Aku tidak ingin mengerti.

bagaimana harus kuucapkan sedihku? air mata saja tidak pernah kuperlihatkan.
apa benar aku ini anak?
sedang aku tak pernah berbagi rasa
apa iya mereka mengerti?
sebab aku saja tidak pernah menjelaskan

Aku benci bibirku yang diam, padahal hatiku bergemuruh
Aku lebih benci pada bibirku yang berucap dengan nada tinggi, ketika amarah sudah diujung lidah

Lebih baik aku tidak berada dalam suasana seperti itu. Aku tidak ingin lagi, sungguh tidak ingin lagi.

tidak ingin lagi berpura-pura dan menutupi sedihku.
mereka tidak mengerti, jelaslah, karena aku tidak pernah menjelaskannya dengan baik.

mereka hanya menangkap binar dalam mataku, pun aku sebaliknya, hanya menangkap binar di matanya.

kami saling tidak mengerti, atau aku. aku yang tidak mengerti. tidak pernah mencoba mengerti.

lalu suaraku bergetar, sangat bergetar. hingga air mataku kian menggenang. sungguh aku tak kuasa. aku tak pernah melakukan ini sebelumnya. aku ingin menangis di depan mereka tapi aku tak bisa. aku tak pernah ingin melakukannya. aku lebih baik berlari ke kamar mandi, membuka kran hingga suaranya menyamarkan suara tangisku. Seperti yang malam ini aku lakukan.

#30DWCJilid28
#Day29

--

--

Invisible Adventure
Invisible Adventure

Written by Invisible Adventure

0 Followers

read more, know more

No responses yet