Hal terpahit

Invisible Adventure
1 min readMay 31, 2021

--

Hal yang terpahit untuk diterima adalah menahan rasa menyayangi.

Menyadari bahwa cara kita menyayangi seseorang, akan meninggalkan bekas yang menjadi luka suatu hari nanti, saa saja dengan menyiapkan hati untuk siap dilukai.

Kalau begitu, bisakah aku bertanya, sejauh mana batas kita boleh mencintai?

Bukankah semuanya akan sirna jika rasa itu melebihi cinta yang kita miliki untuk Pencipta?

Ada banyak manusia yang datang silih berganti. Ayah jauh, seorang bapak kepala menggantikan. Ibu jauh, seorang kakak seksi menemani. Paman tidak lagi menyapa, kini staff menjadi teman bicara yang asik.

Mungkin juga seseorang yang sangat berarti, siapapun itu. Entah teman seangkatan, teman organisasi, teman ini dan itu. Semua memang punya waktu untuk berperan dalam hidup yang sebentar ini.

Seseorang sudah mengurangi intensitas interaksi denganmu, lalu bagaimana? Seakan tidak ikhlas melepas sesuatu yang sebenarnya tidak pernah ada dalam genggaman.

Aku lelah mencintai manusia. Aku lelah karena tidak akan ada manusia yang benar benar selamanya dikirimkan. Aku lelah dengan perpisahan. Aku lelah selalu melepas rasa cinta yang sudah banyak tertanam.

Jika setiap pertemuan akan ada perpisahan, lalu mengapa kuta harus berulang kali bertemu dengan orang baru? Berulang kali mulai mengenal. Berulang kali menyayangi, mencintai, lalu melepaskan. Bahkan merasakan cinta pun kini menjadi suatu hal yang perlu disyukuri. Hingga akhirnya disadari, bahwa perasaan kita tidak bisa kita kontrol sendiri.

--

--

Invisible Adventure
Invisible Adventure

Written by Invisible Adventure

0 Followers

read more, know more

No responses yet