Kosong

ternyata, aku masih merasa tidak dicintai
aku mengingat cinta bapak dan mamah, tapi lalu aku merasa egois karena aku tahu bukan cinta seperti itu yang aku inginkan.

baru-baru ini aku tertipu oleh afeksi yang orang lain berikan. praktis dan sempurna memenuhi ruang kosong yang 24 tahun ini tidak terisi. hangat, nyaman dan membuatku merasa cukup. ternyata dia tidak bermaksud demikian. aku nyata merasakannya. lalu dia tidak berniat menjadikannya komitmen.

lalu kini, aku kembali kosong.

tidak pernah sampai serumit ini kisahku, tapi kini sungguh memahaminya pun aku tak mampu. aku bahkan tak tahu apa yang terjadi padaku. layaknya seorang anak perempuan rumahan yang kaget karena hampir tertabrak truk di jalan. pada kasusku, bahkan aku tidak sempat kaget.

sakit, sakit sekali rasanya.
semakin menyakitkan ketika semua berjalan baik sedangkan aku tidak. aku tidak bisa. dia tetap baik, kehangatannya bahkan masih terasa, tapi aku sungguh tidak berdaya untuk menghadapi kenyataan bahwa tidak selamanya kebaikan adalah cinta.

aku benar-benar bisa menyayangi, sepenuh hati, mencurahkan seluruh kasih sayang, benar-benar menjadikannya saudara disini, jika dulu tidak pernah ada opsi untuk kebersamaan yang lebih.

kasihan sekali suci, setiap pagi bangun untuk melihat di depan mata seseorang yang baik sekali padanya tapi tidak ingin digenggam.

berapa kali aku juga mencoba melepas, kurang kuatkah aku melakukannya selama ini?

mungkin juga akan sama menyakitkannya, jika dia benar-benar mengusirku pergi dari hidupnya. menyakiti lewat sikap dan kata-kata.

tapi yang dia lakukan adalah menjaga jarak dan mencoba seakan semua baik-baik saja.

aku ingin sekali diselamatkan dari kondisi ini.