kurir

Pada akhirnya aku cukup menyimpulkan bagian yg kutahu saja dari semua ini.

Pada akhirnya aku cukup melihat sisi baik yang ku terima, dan itu ternyata memenuhi hati lebih banyak dari apa yang dikhawatirkan akan terjadi.

Pada akhirnya aku mrnfambil garis terendah dari sebuah harapan dan ekspektasi.

Pada akhirnya aku berterimakasih atas apa yang terjadi, tidak lagi mendikte alur selanjutnya ataupun mengeluh atas alur yang tidak sesuai.

Pada akhirnya aku cukup mensyukuri, bahwa saat ini ada seseorang yang Allah kirimkan khusus untukku, hanya aku saat ini.

Seseorang yang bahkan dijadikan begitu dekat, sangat dekat, yang dengan sadar kutumbuhkan kenyamanan dan menyemainya setiap hari.

Sempat kutumpukan bahagiaku itu diatas harapan yang rapuh, yang samar, yang mengabur. Lalu Allah yang luruskan kembali. Akhirnya, aku sadar. Tumpuan kebahagiaan itu bermuara pada Allah.

Atas segala rasa, atas segala kehangatan, segala kenyamanan dan rasa memiliki yg tidak terdeskripsikan, rasa service yang mahal dan kehadiran yg tidak berjeda berjeda. Muaranya pada Allah. Berterimakasih pada Allah atas kesempatan untuk merasakannya.

Tidak peduli apakah orang yg membawa perasaan itu memberikannya pada orang lain juga, atau orang itu tidak serius membawakannya, atau dia bahkan melupakan dan nanti akan pergi. Tidak apa, dia hanya kurir cinta yg Allah pilih untuk membawa cintaNya.