Mari membuka kesadaran
coba baca sambil dengerin : (35) Leaving On A Jet Plane — John Denver (cover) | Reneé Dominique — YouTube
Ya.. disinilah kita. Di fase menunggu tapi sebenarnya kita tidak tahu pasti kapan berakhirnya, kapan jawaban datang.
Orang datang silih berganti, aku menikmatinya. Tapi saat ini, sepertinya terlalu egois untuk membuat mereka mengenaliku sebagai sosok yang menunggu perpisahan.
Dua kursi itu, milik dua sosok hangat yang menyambut kami dengan riang di ruangan ber-AC dengan bising server 24 jam/7 hari.
Aku ingin menangis. Mengingat betapa bisa saja, besok atau lusa ditetapkan waktu menunggu telah habis dan aku harus siap untuk berangkat. Meninggalkan semua yang terajut disini. Membawa koper dan semua kenangan yang mereka coba rajut disini, hanya untuk membuatku nyaman berlama-lama dalam ruang tunggu ini.
Betapa bisa saja, ketika aku sudah bersiap, berkemas, sudah menggenggam tiket di tangan, barangkali obrolan ringan tentang tempat pengabdian lah yang kurindukan. Barangkali sapaan dan candaan kecil itulah yang sebenarnya begitu membahagiakan hari. Bahkan tanpa ada beban kerja dengan deadline berkejaran, belum ada tanggung jawab sebesar itu.
Aku senang, sungguh senang. Mereka mencoba membuatku bahagia disini. Meskipun banyak sekali waktu yang kuminta untuk membuat mereka terbiasa denganku yang kaku dan cuek. Sejujurnya ingin sekali kutampilkan diriku yang hangat dan penyayang, tapi aku tahu, aku akan berat melepasnya. Kini aku sudah berat melepasnya, bahkan ketika aku belum berkemas sama sekali.
Bagaimana rasanya menikmati hari ketika kita menyadari bahwa waktu kita semakin habis untuk bersama?
“Mau kemana sih ci?”
“:)”
“pak, bisakah aku menjalani hari tanpa merasa akan segera pergi? anggap saja aku disini akan lama.”
Mungkin aku terlalu cepat menerima dan membuka hati, mengizinkan mereka masuk dalam lingkaranku hingga menerima mereka seutuhnya. Lalu akhirnya, mensyukuri sisa waktu yang ada, mensyukuri jalan hidup yang sudah digariskan, menyadari bahwa kehadiran mereka adalah sesuatu yang luar biasa, yang disiapkan khusus untukku, saat ini.
Mungkin aku kurang merasakan dan terlibat dalam hari-hari selama ini. Bukankah sudah bisa dibilang 3 bulan? Akhir September, Oktober, November, Desember.
Menyadari kehadiran orang-orang disekitar kita adalah sesuatu yang berarti. Semoga tidak mudah terlewati begitu saja.
Sudah banyak kesan, juga bekal. :)