Membatin

tiba-tiba seseorang datang dari bandung ke subulussalam untuk menggantikan posisi orang yang dekat denganku. bukankah sungguh tepat? apa yang membawanya bertemu denganku? apa yang Engkau rencanakan dibalik ini ya Allah?

Tapi dulu juga begitu. Tiba-tiba seseorang yang kuminta dengan spesifikasi yang persis seperti dalam doa, datang. Dengan mudahnya dia datang dan menjadi dekat. Dengan sadar kusambut kedatangannya dan kupersilahkan menjadi seseorang yang penting. Orang yang membuatku berubah dan tidak mengenali diriku sendiri.

Aku berubah karena ingin membuat dia nyaman. Tapi.. kenapa harus? Aku pikir aku menemukan diriku yang lain. AKu pikir dia membuatku menemukan diriku yang sebenar-benarnya. Aku yang tanpa sekat dan hijab. Aku yang menjadi diriku apa adanya. Tapi dia tidak harus menjadi orang yang kutunjukkan diriku yang sebenarnya, karena dia bukan atau belum menjadi siapa siapa. Apa mungkin kesimpulannya adalah aku kehilangan diriku sendiri. Pengendalian diri.

Seharusnya, setiap orang yang datang dan pergi tidak kau simpan harap yang besar. Tidak seharusnya kau posisikan dia seakan menjadi jawaban dari apa yang kau minta. Dia datang dengan ceritanya sendiri. Mungkin iya, memang untuk mengajarimu sesuatu. Tapi bisa jadi juga bukan menjadi bagian dari dirimu untuk selamanya.

Kita saksikan saja, bagaimana rencana Allah membawa kita pada titik-titik pertemuan dan kebahagiaan selanjutnya. Titik yang ini, disyukuri saja dulu