PEGAWAINYA ALLAH
Bekerja secepat mungkin, setepat mungkin, semaksimal mungkin.
Jari jemari itu menari diatas keyboard dengan lincah, menciptakan resonansi ketukan nada tergesa yang beradu dengan detik. Selesai satu dokumen, dokumen lain menunggu dalam tumpukan. Layar putih itu tidak pernah berhenti ditatap, sesekali mata hanya melirik ke arah lain sekilas.
Satu jam, dua jam, berlalu.
Satu bulan, dua bulan, berganti.
Satu tahun, dua tahun, membuat diri semakin menua.
Berhentilah sejenak, bagaimana kabar hatimu?
Oh tidak, hati semakin kosong dan hampa.
Seseorang dalam diri bertanya, untuk apakah semua ini?
Sebersit pikiran menghampiri, kepada apa semua ini bermuara?
Berhentilah sejenak, bagaimana kabar hatimu?
Oh betapa bahagianya hari-hariku, karena satu dua jam berlalu itu adalah waktu terindah yang kunikmati sembari menunggu waktu shalat.
Betapa riang hatiku menunggu bulan mulia dalam setahun, sembari bekerja denganNya.
Betapa bersyukur diriku, berkurang umurku setiap tahun dalam jalan yang Ia pilihkan untukku.
Jadi, bagaimana denganmu? semoga hari-harimu selalu beriringan denganNya. Menjadi pegawaiNya, di muka bumi.