Sebelum Berangkat
Seseorang dikirimkan padaku tepat sebelum aku berangkat
Aku merasa spesial mengingat kehendakNya atas ini, seakan akan semesta membuatku menunggu kedatangannya sebelum aku pergi, seakan akan semesta memintaku diam sebentar untuk menambah bekal yg akan terlengkapi oleh kehadirannya.
Ah ya, berlebihan kan? Bukankah pertemuan dan perpisahan dengan manusia memang wajar terjadi?
Iya, memang wajar. Tetapi aku memilih untuk merasa beruntung menjalaninya, menyadari kehadiran orang orang yang tidak mungkin dipertemukan tanpa arti.
Terimakasih, semesta membuat banyak alasan untuk tersenyum.
Dan lalu, pesan yang beliau bawa adalah tentang betapa Allah dengan mudahnya membuat semuanya possible dijalani. Kita bisa kembali ke Jawa, kapanpun Allah menghendaki. Semuanya ada dalam genggaman Allah dan itu sudah dijaminkan untuk kita. Jika memang rezekinya masih di pulau lain, tidak apa jalani saja dengan mindset bahagia. Jika rezekinya ada di Jawa, maka sesulit dan se tidak mungkin apapun itu, ia akan menghampiri.
I dont know where i’m going from here, but i promise it won’t be boring.
Dan lagi, Allah tunjukkan bahwa Ia amat menyayangimu. Dengan menghadirkan kakak ini tepat sebelum aku berangkat. Beliau berpesan tentang beberapa hal, tapi yang begitu melekat adalah : yasudah, jadikan pekerjaan ini seperti bekerja sambil jalan-jalan, karena ada banyak hal yg akan membuat kita tertarik dan terpana, tidak berhenti untuk bergerak dan bersyukur, dan perluas koneksi serta relasi, belajar dari mana saja.
Oke, let me define this journey :
It wouldnt be easy, but it will be excited to story it some day.
Lagian, kan ini journey from Allah to Allah. This journey will be accompany with Him.
Lets packing!