t e m a n
aku punya teman. yang tidak biasa. yang kujadikan tiang penyangga. padahal seharusnya tidak. lalu satu persatu berjalan lebih jauh di jalan hidupnya. jalan kita tidak akan bersinggungan selamanya.
iya, mereka hanya teman. dititipkan dan diambil kapanpun pemiliknya menginginkan. masalahnya adalah, aku terlanjur sayang. sayang yang membuatku berat merelakan. bukankah harusnya bahagia? mereka satu persatu akan menemukan teman spesial dalam hidupnya. bukankah aku pun demikian? tapi entahlah, sulit menyadari bahwa aku sangat tidak realistis jika meminta waktu berhenti di saat-saat kita menghabiskan waktu bersama.
seharusnya, semua jenis perasaan untuk manusia dibiarkan mengalir saja kan? seperti air yang pasrah mengalir di sungai. pasrah mengenai bebatuan, pasrah berbelok mengikuti liku sungai, pasrah entah dibawa kemana ia bermuara.
manusia terlalu merasa kuat untuk menyimpan banyak volume air dalam hatinya, padahal sifat asli air adalah mengalir. tidak akan dibiarkan menggenang dalam dirinya. padahal dia tahu, dia tidak sanggup menyimpan semuanya. alirkan saja.. alirkan saja.
aku masih tetap ingin menyimpan sayang ini, teman.
tapi bukankah kalianpun mengatakan, bahwa kita akan membuat kenangan baru yang lebih manis dari semua ini?
baiklah, mari kita jadikan itu kenyataan.
sehat sehat.. cb40.