Teman Deep Talk

Invisible Adventure
2 min readSep 9, 2022

--

Setahun terakhir, aku menemukan teman deeptalk yg Allah kirimkan bahkan setelah kusadari bahwa aku memilihnya sendiri. Cukup panjang ceritanya, tapi kami menyadari ada sisi yang sama yang bisa saling kami berikan. Menghabiskan quality time bersama.

Akhirnya, tiga jam saja dalam sepekan tapi kami habiskan untuk duduk dan deep talk bisa mengalahkan kedekatan yg dibentuk dari sepanjang hari dan sepanjang bulan bersama.

Kakakku, menjalani tahun yang berat di sepanjang 2020 hingga 2021 kemarin. Dan apesnya, aku datang seakan menawarkan diri untuk menopangnya. Ah ya, aku memang memilih kota ini, tempat ini, orang2 ini untuk menjadi hidup yg kujalani setelah masa kampus. Tapi tidak pernah kusangka bahwa datangnya aku yang cukup terlambat dari jadwal tahunan penempatan dari kampus, akan menjadi waktu yang tepat untuk membersamai seseorang sembuh dari lukanya.

Tapi aku tidak pernah menyesali pilihanku ini. Bahkan, berkali-kali masalah datang justru membuatku merasa ‘untuk inilah aku datang’, ‘untuk inilah Allah kirimkan aku kesini’. Aku memang tidak menopang banyak pekerjaan karena masih ada orang-orang hebat disini dengan porsi tanggung jawab yang besar padanya, tapi aku menyadari posisiku di kantor, di kehidupan orang-orang yang ada disini. Menjadi perekat. Menjadi lem. Menjadi penyangga.

Ah ya, tentang kakak deep talk ku, perbincangan kami sampai pada titik dimana pertemuan dan perpisahan menjadi topiknya. Kuakui memang kupilih kakak sebagai ‘teman menjalani hidup di perantauan’ dan itu benar-benar terjadi.

“kalau kakak pergi duluan, gapapa kan suci?”

“ihh :((“

sekarang, setelah memahami banyak hal, akhirnya

“kaka gapapa kalau pergi duluan, karna aku tau kakak bahagia menjalaninya”

“iya ci :)”

finally, setelah berbagai naik turun masalah. kita (kakak aja sih yg ngalamin tapi aku ikut dapat maknanya karena diceritain) bisa sampai di titik menemukan pemahaman-pemahaman berharga dari masalah itu ya.

Dan ya.. akhir pekan ini menjadi akhir pekan yang spesial ya, kak? tidak kita lewati dengan main badminton bersama, tidak juga berendam di sungai tapi tidak berenang malah diskusi, tidak juga ke salon membiarkan kepala yg pening dipijat wangi buah melon. Pekan ini menjadi pekan spesialmu, pekan dimana dirimu akan terikat dan setelahnya jarimu terisi cincin sebagai tanda.

Entah siapa yang akan pergi duluan. entah si(apa) yang akan menghampiri duluan. Tapi sejak kemarin aku sudah mulai siap. Mulai menyiapkan. Mulai mengabadikan moment dan menikmati sisa-sisa kebersamaan yg mungkin tidak akan lama.

Happy engaged day.. my sister.

--

--

Invisible Adventure
Invisible Adventure

Written by Invisible Adventure

0 Followers

read more, know more

No responses yet