Tentang Tempat Terbaik.

Invisible Adventure
4 min readFeb 22, 2021

--

Selanjutnya, tanah yang di mana lagi yang akan kamu pijak?

Dengan menjawab pertanyaan itu, pada hakikatnya kamu tidak sedang memilih, kamu hanya sedang dipersilakan mencoba menebak takdir yang sebenarnyaa telah lamaa sekali digariskan, jauh sebelum buah kesemek pertama diciptakan di dunia. Jadi, jika tanah yang kau pilih belum juga kamu pijak, yaa karena sejatinya itu memang bukan pilihan, kamu hanya keliru menebaknya.
-Aulia FF-

Kamu tahu, dalam sebuah simulasi sederhana, tergabung 500 orang untuk menentukan tanah mana yang akan dipijaknya esok hari. Orang pertama akan memilih satu tempat yang disediakan. Selanjutnya orang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya hingga kuota di daerah tersebut penuh. Dan tidak hanya satu daerah yang bisa dipilih, ada 34 provinsi di Indonesia dan lebih dari puluhan kabupaten kota disana. Bayangkan berapa banyak kemungkinan yang bisa diprediksikan?

Lalu uniknya, pilihan seseorang yang ada di atas kita akan berpengaruh pada rentang daerah yang bisa kita pilih. Menarik bukan? setiap orang mau tidak mau akan menjadi saling bergantung satu sama lain. Seperti sebuah rintik hujan yang menetes di genangan air dan membentuk bulatan yang bergerak melebar, lalu akan beresonansi dengan tetes air lainnya yang turun. Dua gelombang itu akan bertemu, membetuk efek-efek lain yang bersinggungan dengan indah.

Bayangkan bila titik hujan itu adalah kita, manusia yang takdir dan jalannya sudah ditentukan Tuhan. Sama sekali kita tidak tahu bahwa garis takdir kita begitu bersinggungan dengan garis takdir orang lain, membawa gelombang yang saling bertemu dan berpadu dengan banyak jalan dari efek titik titik hujan yang turun. Sama sekali tidak tahu, sama sekali tidak tahu. Betapa rumitnya takdir, betapa banyak sekali skenario yang Tuhan ciptakan untuk kita hingga kita sama sekali tidak bisa ‘melacaknya’. Ah ya, sepertinya aku paham mengapa takdir menjadi rahasia illahi. Karena kita sama sekali tidak mampu untuk mengetahuinya, apalagi memikirkannya. Bukan kapasitas kita.

Dan selama ini, seringnya kita salah mengambil pekerjaan. Kita mengambil pekerjaan yang menjadi ranah illahi. Kita sibuk memikirkan apa-apa yang sebenarnya sudah dipersiapkan untuk kita. Kita hanya diminta berusaha dan bertawakkal diatas kepercayaan kita pada pemilik dan pengatur segala ketetapan. Ah, indah sekali nikmat iman dan nikmat ketenangan.

Semoga dimanapun kita, kita selalu berjalan bersamaNya, melangkah dibawah langitNya, berpijak di bumiNya dan selalu dalam rahmat dan keberkahanNya.

Mungkin memang harus dirimulah yang didatangkan kesana, karena Allah menunjukmu untuk mengubah apa yang ada disana, untuk menerangi bumi Allah yang Allah pilihkan itu.

Dan ketika seseorang berada dalam posisi akan menentukan sesuatu dalam hidupnya, kita seringnya mengatakan “Semoga diberi yang terbaik. Semoga ditempatkan di tempat terbaik”.

Terima kasih atas doanya, sungguh doa adalah sebaik baik pemberian untuk saudaranya.

Tetapi terkadang, jika kita pikirkan lebih jauh, jika kita sadari lebih dalam.. Sebetulnya kita sudah digariskan akan menempati tempat yg mana, kita sudah digariskan memilih pilihan yang mana, iya kan?

Lebih jauh lagi, sebetulnya pilihan itu, tempat itu, pasti yang terbaik. Kita bisa memilih untuk menyadari lebih cepat, bahkan sebelum menginjakkan kaki disana. Hanya berbekal yakin dan percaya bahwa pilihan ataupun tempat manapun nantinya, pasti yang terbaik.

Ini bukan berarti kita berlepas tangan dari ikhtiar yang sejak awal dibersamai tawakkal. Ini tentang bagaimana kita memahami bahwa yang kita perlukan barangkali adalah menemukan kesadaran bahwa tempat itu baik untuk kita.

Mungkin ikhtiar yang kita lakukan adalah salah satu cara untuk mencapai rasa puas karena telah berjuang meraihnya, namun kembali lagi, ketika tawakkal membersamai dimaksimalkan dengan ikhtiar, maka kita akan benar-benar bergantung sepenuhnya padaNya.

Dan ketika kita sudah lebih cepat menerima ketentuanNya itu, lebih awal memahami bahwa semuanya pasti yang terbaik, maka seisi dunia pun akan membuat kita bersyukur setiap harinya. Maka setelahnya, kita akan melesat lebih jauh dan lebih bermanfaat.

Kedepannya, mungkin doa doa kita yg sepenuh hati kita berikan untuk saudara kita ini, bisa kita lengkapi dengan doa doa agar saudara kita atau bahkan kita sendiri dimampukan untuk melihat kasih sayangNya dimanapun dia berpijak. Dimampukan untuk bersyukur atas apapun yg telah digariskan untuknya. Diberi kelapangan hati dan kekuatan untuk selalu memberi manfaat di sekitar.

Ah, sepertinya manis sekali cara Allah menjawab doa , se detail apapun doanya. Di masa yang akan datang nanti, selagi kaki kita masih menginjak bumi maka akan selalu ada tempat untuk kita. Selagi langit masih menaungi kita, dimanapun kita berpijak masa depan akan selalu Allah jaminkan. Sebaiknya kita perlu mengkhawatirkan masa depan kita yang belum terjamin oleh siapapun, masa depan kita di akhirat. Maka tepatlah sebuah doa, “Semoga diberi tempat terbaik”. Doa itu diberikan kepada seseorang yang telah meninggalkan dunia. Menuju masa yang sama-sama akan kita jalani juga, masa yang kita belum tahu akan menginjakkan kaki di mana. Baiklah, mari mendetailkan doa. Mari usahakan dan ikhtiarkan masa depan kita di akhirat, semoga kita mendapat tempat terbaik.

#30DWCJilid28
#Day22

--

--

Invisible Adventure
Invisible Adventure

Written by Invisible Adventure

0 Followers

read more, know more

No responses yet