Terlalu banyak yang terjadi di awal tahun
aku benci
aku benci kebaikannya di tempat yang salah
aku benci merasakan sesuatu yang bukan pada tempatnya, merasakan sesuatu di waktu yang salah, pada orang yang salah, pada kesempatan yang salah
aku benci
aku benci pada semua kebaikannya
kebaikan yang salah ku artikan
bagaimanalah nanti, ketika sudah terpatri satu nama
lalu semesta membuatmu bertemu dengan sosok yang seakan separuh jiwamu ada didalamnya
mau bagaimana?
aku selalu berpikir bahwa batu karang itu lebih rapuh dari hatiku, aku lebih kuat dari itu semua
tapi ketika semua semakin nyata, rasanya seperti ingin memaki seluruh jalan cerita yang pernah kuuntai
aku kira semuanya akan baik-baik saja, seperti pertama aku mengenalnya
atau seperti pertama aku bersepakat dengan hati, bahwa akan datang hari ketika aku bertemu dengan sosok lain yang dia simpan
apakah aku harus membencinya, untuk melupakannya?
ah bahkan, tidak ada satu alasan pun yang membuatnya terlihat buruk di mataku.
Dimata Allah, dia belum siapa-siapamu, meskipun seisi dunia tahu matamu tertuju padanya. Tapi aku tahu, matamu tidak akan mudah beralih. Aku mengenal kesetiaanmu.
Ditangan Allah, membalikkan hatimu semudah membalikkan telapak tangan. Tapi sungguh, aku tidak sampai hati untuk memintanya.
Semoga dia adalah orang yang tepat untukmu berlabuh. Terimakasih telah mengajariku berenang di lautan ini, meskipun ternyata aku berenang sendirian.