Terlalu Dalam

Invisible Adventure
2 min readMay 4, 2024

--

Siang itu aku tak kuasa menahan air mata yang jatuh. Di dalam gerbong kereta yang melesat dari timur menuju titik kembali, Bandung. Jendela kereta membawaku pada pemandangan langit yang luas, udara yang bebas, aku begitu lepas saat itu. Pemandangan itu juga menyadarkanku bahwa aku berlalu begitu cepat. Semua telah terjadi, aku sudah ada disini. Didalam sebuah mesin yang bergerak cepat. Di titik ini, jauh sekali darimu, dari tempat-tempat yang membuatku sakit, dari tempat-tempat yang menjadi saksi ketika air mataku mengalir. Aku sungguh tidak bisa menahannya, aku sudah jauh darimu tetapi aku masih sakit. Bisa kuutarakan dengan jujur, bahwa perjalanan ini sama sekali tidak mengurangi rasa sakitnya, justru membuatku menyadari bahwa sebesar itukah perasaanku hingga kekuatan untuk menghilang darimu telah membawaku hingga sejauh ini.

AKu tahu posisimu juga sulit, mungkin kamu juga tersakiti dengan ini, tidak menginginkan ini terjadi. Aku.. sungguh minta maaf. Maafkan aku, jika perasaanku terlalu dalam. Kamu hanya orang yang kebetulan melalui hidupku pada masa ini, ketika mimpi-mimpiku menyala dan harapanku terlalu tinggi. Kamu hanya kebetulan orang yang tepat seakan menjadi jawaban atas semua pintaku padaNya.

Kau tahu, aku semakin menyadari kenyataan ketika dirimu sudah menyerah padaku. Maaf, sampai sisa-sisa keadaan seperti ini pun kau masih menanggung efek dari sikapku. Maafkan aku yang kurang dewasa, maafkan aku yang tidak bijak, maafkan aku yang berlebihan, yang terlalu dalam menyayangimu.

Aku kira dengan melihat dirimu sudah dengan orang lain, itu akan membuatku berhenti. Nyatanya tidak. Nyatanya semua itu tidak mengubah apa yang aku miliki padamu. Aku kira setelah mengetahui realita bahwa benar bukan dirimu yang terbaik, aku kira aku akan berhenti. Tapi ternyata, sisa-sisa kesedihan itu masih ada. Terukir jelas masa dan cerita yang indah itu, tetapi sekarang akhirnya seperti ini denganmu. Mohon maafkan aku jika hubungan kita rusak karena aku. Sungguh aku menyayangkannya. Menyayangkan semua ini terjadi.

Mencintai orang yang salah ternyata semenyakitkan ini.

Segala yang dilakukannya menjadi salah, dia hadir salah, tidak hadir salah. Sepertinya sudah tidak ada lagi yang bisa diperbaiki.

Entah benar atau tidak, ketulusanmu kembali hadir, sebagai teman. Tapi menyadari kehadiranmu juga menyakitkan. Menyadari kasih sayangmu juga menyakitkan. Menyakitkan karena tidak akan kembali seperti dulu. Aku kira air mata ini tidak akan jatuh lagi ketika mengenangnya, ternyata tidak. Berat. Kalau memang harus melepaskan, kenapa prosesnya sesulit ini? Aku tahu dia buruk, aku tahu aku pantas dapat yang lebih baik, aku tahu seharusnya aku membencinya, tetapi kenapa.. akupun tak tahu. Aku kira air mata ini sudah habis itu menangisi keadaan ini, tetapi masihs aja ada. Apakah aku masih melihatnya dengan perasaan? Aku ingin melihatnya dengan wajar, dengan sadar, dengan penuh kendali dan kenyataan bahwa dia adalah orang yang sudah menjadi masa lalu. Masa lalu yang kujalani setiap hari.

--

--

Invisible Adventure
Invisible Adventure

Written by Invisible Adventure

0 Followers

read more, know more

No responses yet