Tidak menyangka
Tidak pernah menyangka bahwa berbagi bisa senikmat ini rasanya.
Siang ini, seorang ibu datang ke bagian konsultasi statistik dan mulai menceritakan tentang penelitiannya. Bapak staf ipds memintaku menemuinya karena bapak sudah terlampau lupa. Berharap anak baru lulus ini masih segar dengan multivariat, aku diminta bergabung.
Hah, multivariat?
Sekilas aku excited karena metode itu kupakai dalam skripsi. Namun setelah duduk manis di sebelah ibu tersebut, yang disuguhkan padaku adalah poisson, binom neg, GAM, dan variabel-variabel data lain-nya dengan deretan anak cucu pertanyaan.
Aku? mencoba berhati-hati memilih padanan kata agar tidak terlalu sulit dicerna, juga tidak menyinggung perasaan. Nyatanya, diskusi kami mengalir, natural. Hingga kami saling tahu jenjang pendidikan masing-masing, domisili, dan bahkan latar belakang yang dimiliki beliau di luar ekspektasi.
Aku sungguh malu. Betapa Allah kirim beliau dengan masalahnya padaku. Padahal di awal aku hanya mengira beliau baru-baru saja memulai ranah penelitian. Ibu ini menamparku telak, ternyata aku berbincang dengan alumni S2 U*. Tempat yang kujadikan daftar impian dan tidak kutemukan guratan kesombongan dan kebanggaan dalam suaranya ketika mengucapkannya. Padahal mataku jelas-jelas berbinar saking takjubnya.
Berkali-kali dikatakan padaku,
“Alhamdulillah ya.. sekolah disini, masuk disini, langsung dapat SK.”
“Jadi ASN itu nggak diam, gerak aja, kreatif.”
Di akhir, beliau meminta nomorku untuk berdiskusi lebih jauh dan berterima kasih banyak-banyak hingga detik terakhir perpisahan. Padahal sungguh, aku yang mendapat banyak nikmat siang ini. Ibu itu datang membawa kesadaran, bahwa usia tidak membuat semangat dan kesungguhan mengendur.
kesungguhan, menjadi kunci turunnya pertolongan Allah.
kesungguhan, menjadi bukti janji Allah.
kesungguhan, dikirimkan oleh Allah lewat ibu itu padaku.. semangat mencari tahunya saja bahkan lebih menyala dari aku yang baru saja lulus diploma. Binar matanya saja memancarkan kesungguhan dan ketulusan, bahwa usia tidak menghalangi kita untuk berkarya.
Makna yang melengkapi penjelasan orientasi tadi pagi.
baiklah.. lets do the best!